Minggu, 18 Agustus 2013

Menggunakan Tinta Printer Infus

Menggunakan tinta printer infus sekilas memang terlihat murah. Namun sebuah survei memperlihatkan, kini mulai banyak yang menyadari kerugiannya. 

Hewlett-Packard (HP), mengutip survei terbaru firma riset IDC, menyebutkan bahwa pengguna printer rumahan maupun kantoran kini menyadari bahwa penggunaan tinta alternatif seperti Continuous Ink Supply Systems (CISS) alias tinta infus dan isi ulang akan menggugurkan garansi.

Selain itu, ia juga berpotensi merusak printer dan berdampak pada biaya penggantian printer yang menyebabkan mereka malah harus mengeluarkan biaya lebih mahal. 

"Mereka yang menyadari itu kebanyakan dari kalangan bisnis di perkantoran sebanyak 62%. Sisanya 38% adalah pengguna printer rumahan," kata Ellya selaku Market Development Manager IWS Hewlett-Packard (HP) Indonesia. 

Tinta sering tumpah dan bocor menjadi alasan sebagian besar responden tak lagi menggunakan tinta infus. Selain itu, mereka juga mengeluhkan mesin printer yang sering macet, print-head cepat kering dan rusak, serta tak kalah penting adalah buruknya kualitas cetak. 

"Lantas 70% di antaranya balik lagi menggunakan tinta original, sementara 22% mencari alternatif lain seperti pakai tinta cartridge," papar Ellya. 

Dari survei ini juga diketahui bahwa sebagian besar consumer printer mengedepankan kecepatan mencetak, total biaya yang dikeluarkan serta kualitas cetak yang baik. Selain itu, mereka juga menginginkan beragam fitur menarik yang memudahkan mereka mengoperasikannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar