Pola hidup sehat penting bagi penyintas kanker untuk menjaga jantung
tetap sehat. Kemoterapi selama masa pengobatan membuat para penyintas
kanker masuk dalam kelompok lemah jantung.
Hal itu dikemukakan
dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Jantung dan
Pembuluh Darah Harapan Kita, Budhi Setianto, dalam talkshow ulang tahun
ke-10 Cancer Information and Support Center (CISC), Sabtu (20/4), di
Jakarta. CISC adalah lembaga nirlaba bagi komunitas kanker di Indonesia.
Hadir para penyintas kanker dari sejumlah kota, antara lain Jakarta,
Batam, Manado, Bogor, dan Balikpapan. Hadir pula pasien yang tengah
menjalani pengobatan kanker.
Menurut Budhi, kondisi lemah jantung
pada penyintas kanker ada yang diketahui, ada yang tidak. Karena itu,
penyintas kanker perlu menjalani pola hidup sehat untuk menjaga jantung.
Pola
hidup sehat yang dimaksud Budhi, antara lain, tidak merokok, olahraga
30 menit setiap hari, mengonsumsi sayur dan buah, serta menjaga kadar
kolesterol dan tekanan darah normal.
Dokter spesialis onkologi
radiasi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Soehartati, mengatakan,
pola hidup sehat juga penting bagi setiap individu. ”Pola hidup sehat
menurunkan potensi kejadian kanker hingga 30 persen,” kata Soehartati.
Dokter
spesialis paru dari Departemen Pulmonologi dan Ilmu Kedokteran
Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Rumah Sakit
Persahabatan, Agus Dwi Susanto, mengatakan, individu yang merokok
berarti memasukkan racun berbahaya ke tubuh. Dalam sebatang rokok, kata
Agus, terkandung 4.000 bahan kimia berbahaya, antara lain karbon
monoksida seperti pada asap knalpot, arsenik seperti pada racun tikus,
amonia, timbal, dan alkohol.
Di Indonesia, penyakit akibat rokok
yang jadi penyebab kematian tinggi adalah tumor paru, tumor mulut dan
tenggorokan, penyakit paru obstruktif kronik, stroke, serta penyakit
jantung koroner. Rokok juga berdampak negatif bagi orang di sekitar
perokok yang turut menghirup asap rokok (perokok pasif).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar